Kamis, 19 April 2012

SNMPTN 2012 dan Bidikmisi Perluas Akses Pendidikan Tinggi

Jakarta, 19 Januari 2012--Hasil Ujian Nasional (UN) menjadi bahan pertimbangan kelulusan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2012, baik yang melalui jalur undangan maupun ujian tertulis.
"Tidak mungkin anak yang (nilai) UN-nya tidak lulus, bisa lulus SNMPTN. Jadi itu digunakan untuk evaluasi akhir," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Djoko Santoso. SNMPTN memberikan akses luas kepada masyarakat untuk masuk PTN. “Tidak benar pendidikan itu mahal,” ujar Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim. Sejalan dengan hal tersebut, pada SNMPTN 2012 Pemerintah kembali menyiapkan 30.000 Bantuan Biaya Pendidikan bagi Mahasiswa Bidikmisi bagi calon mahasiswa yang kurang mampu namun berprestasi.
Ketua Umum Panitia Pelaksana SNMPTN 2012 Ahmaloka menyatakan SNMPTN 2012 merupakan satu-satunya pola seleksi nasional yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh PTN dalam satu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak. “SNMPTN membangun kebersamaan dan kepercayaan antara PTN di seluruh Indonesia,” ujar Ahmaloka. Pelaksanaan SNMPTN 2012 akan didukung oleh Bank Mandiri sebagai bank mitra dalam proses pembayaran biaya seleksi dan PT. Telkom Indonesia, Tbk dalam proses pendaftaran online.
Periodisasi Tema SNMPTN
2008 - 2009
  • Konsolidasi
  • Membangun sistem
2010 - 2011
  • Pengembangan
  • Dimulai online dan Jalur Undangan
2012 - 2013
  • Pemantapan
  • Integrasi Bidikmisi dengan SNMPTN
Daya Tampung
Daya tampung SNMPTN 2012 masih menunggu informasi dari masing-masing Perguruan Tinggi. Sebagai gambaran, berikut ini adalah daya tampung SNMPTN 2011 yang lalu.
  • SNMPTN 2011 Jalur Undangan
:
46.674
  • SNMPTN 2011 Jalur Ujian Tertulis
:
119.041
Estimasi peserta SNMPTN 2012 berdasarkan data pelaksanaan SNMPTN tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
  • Berdasarkan data 4 tahun terakhir jumlah peserta setiap tahun naik sekitar 10-15%.
  • Estimasi jumlah peserta tahun 2012:
  • Jalur Undangan 250.000 peserta.
  • Jalur ujian tertulis 600.000 peserta.
  • Berdasarkan data tahun 2011 jumlah peserta Bidikmisi  73.350, terdiri atas:
  • Jalur Undangan 65.451 peserta.
  • Jalur ujian tertulis 7.899 peserta.
  • Estimasi jumlah peserta Bidikmisi tahun 2012: 85.000

Jadwal Pelaksanaan SNMPTN 2012 Jalur Undangan
  • Pendaftaran
:
1 Februari – 8 Maret 2012
  • Pengumuman hasil
:
25 Mei 2012
  • Registrasi mahasiswa baru
:
12-13 Juni 2012
Jadwal Pelaksanaan SNMPTN 2012 Jalur Ujian Tertulis dan Keterampilan
  • Pendaftaran
:
10 – 31 Mei 2012
  • Pelaksanaan Ujian




Ujian Tertulis
Selasa, 12 Juni 2012
:
Tes Potensi Akademik




Tes Bidang Studi Dasar
Rabu, 13 Juni 2012
:
Tes Bidang Studi IPA




Tes Bidang Studi IPS
Ujian Keterampilan dilaksanakan pada tanggal 14 dan 15 Juni 2012
  • Pengumuman hasil
:
7 Juli 2012
Tata Cara Pendaftaran
  • Pendaftaran SNMPTN Jalur Undangan dilakukan secara online dan tata cara pendaftaran secara lengkap dapat dilihat pada laman http://undangan.snmptn.ac.id. Tata cara pengisian borang pendaftaran Jalur Undangan dapat diunduh (download) dari laman http://undangan.snmptn.ac.id mulai tanggal 20 Januari 2012.
  • Pendaftaran SNMPTN Jalur Ujian Tertulis dilakukan secara online dan tata cara pendaftaran secara lengkap dapat dilihat pada laman http://ujian.snmptn.ac.id. Tata cara pengisian borang pendaftaran ujian tertulis dan keterampilan dapat diunduh (download) dari laman http://download.snmptn.ac.id mulai tanggal 11 Maret 2012.
Biaya Jalur Undangan dan Jalur Ujian Tertulis/Keterampilan
  • Biaya pendaftaran SNMPTN Jalur Undangan Tahun 2012 sebesar Rp 175.000,00 (seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) per pelamar.
  • Biaya pendaftaran SNMPTN Jalur Ujian Tertulis/ Keterampilan Tahun 2012:
  • Rp150.000,00 (Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPA atau Kelompok IPS.
  • Rp175.000,00 (Seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPC (IPA + IPS).
  • Rp150.000,00 (Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta per ujian  keterampilan dan dibayarkan pada saat peserta mengikuti ujian keterampilan di PTN penyelenggara.

Informasi lebih lanjut:
SNMPTN Tahun 2012
  • Laman resmi
:
http://www.snmptn.ac.id dan http://halo.snmptn.ac.id
  • Twitter
:
@2012snmptn
  • Facebook
:
http://www.facebook.com/group/snmptn)
  • Surat Elektronik
:
panitia@snmptn.ac.idThis e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it
  • Pusat Informasi
:
08041450450
  • Telepon dan Fax
:
(022) 2530689
  • Alamat
:


Panitia Pelaksana SNMPTN 2012
Direktorat Pendidikan
Gedung Rektorat ITB lantai 4
Jl.Tamansari No.64
Bandung 40116



Kiat Memilih Program Studi

Untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi, seorang calon mahasiswa terlebih dahulu harus dapat mengukur kemampuannya, menentukan bidang apa yang diminatinya, menentukan jenis program pendidikan yang diinginkannya, dan mencari infomrasi mengenai perguruan tinggi mana yang menyelanggarakan bidang yang diminatinya tersebut. Termasuk menanyakan pada dirinya, apa yang menjadi cita-citanya? Keahlian apa yang diperlukan bila seorang mahasiswa memilih karir tertentu? Apakah calon mahasiswa yang bersangkutan ingin belajar jauh dari orangntuanya? Berapa dana yang dibutuhkan? Pendeknya, ada beberapa yang yang dapat digunakan sebagai pertimbangan ketika akan memilih suatu perguruan tinggi, antara lain bidang studi, jurusan, biaya, reputasi perguruan tinggi yang bersangkutan, status akreditasi, fasilitas pendidikan yang tersedia, serta kualitas dan kuantitas dosen yang dimilikinya.
Bidang Studi hal pertama yang harus diperhatikan para calon mahasiswa adalah minat yang akan berkaitan dengan bidang studi yang hendak ditekuni oleh calon mahasiswa. Untuk memilih bidang studi ini, jangan segan-segan utnuk mencari informasi termasuk kepada orangtua, teman maupun guru. Lebih baik lagi jika bertanya kepada orang telah terjun langsung ke dunia kerja di baidang yang diminatinya. Intinya adalah pastikan bahwa calon mahasiswa atau orangtua mengerti benar tentang perbedaan antara satu bidang studi dengan bidang studi yang lain, terutama bidang studi yang memiliki kemiripan.
Untuk mendapatkan informasi mengenai bidang studi di perguruan tinggi, calon mahasiswa dapat memanfaatkan fasilitas Internet, melalui website-website dari perguruan tinggi yang dituju. Atau dapat juga melakukan pencarian dengan Google dan bertanya melalui mailing list.
Salah satu hal yang sangat penting lainnya adalah pertimbangan biaya kuliah. Sebaikan terlebih dahulu bicarakan dengan orang yang akan membiayai kuliah, atau telilti keadaan keuangan yang dimiliki bila akan membiayai kuliah sendiri. Sesuaikan jumlah dana yang tersedia dengan biaya kuliah di perguruan tinggi yang akan menjadi pilihannya. Buatlah rencana pembiayaan untuk melihat jumlah dana yang tersedia selama masa studi. Jangan mengandalkan pekerjaan sampingan. Pastikan bahwa dana yang dimiliki cukup untuk membiayai kuliah sampai selesai. Risiko apabila dana tidak mencukup adalah kerugian yang cukup besar, yaitu dana yang telah dikeluarkan sudah banyak, waktu terbuang percuma dan kuliah tidak selesai.

Kamis, 12 April 2012

Logo konseling




Gambaran (visualisasi abstrak) tentang kegiatan konseling (sebagai upaya pendidikan) yang melibatkan pelayanan konselor terhadap klien dengan potensi dan arah KES/KES-T nya dalam kondisi lingkungan untuk tujuan kemanusiaan seutuhnya.

A. Makna Tiap Komponen
1. Lingkaran Besar
  • Makro-kosmos
  • Manusia seutuhnya
  • Pendidikan
2. Lingkaran Kecil

  • Mikro-kosmos
  • Individu yang sedang berkembang
  • Konseling
3. Garis Vertikal
  • Tujuan normatif, kemanusiaan seutuhnya, HMM
  • Kemandirian
  • Layanan terhadap klien secara konsisten dan intensif
4. Garis Mendatar
  • Dasar pemberian layanan: kompetensi diri dan arah KES/KES-T klien
  • Kondisi lingkungan budaya, nilai dan moral
5. Lingkaan Kecil dan Garis Vertikal
  • Gambaran logo psikologi
B. Makna Keterkaitan antarkomponen
1. Lingkaran besar - lingkaran kecil, menjadi satu
a. Makna Filosofis
  • Makro-kosmos dan micro-kosmos menjadi satu
  • Manusia seutuhnya dan individu yang sedang berkembang, menjadi satu
  • Dua unsur yang ada, serasi menjadi satu
b. Makna Keprofesionalan
  • Pendidikan dan konseling (yang mana konseling berada di dalam pendidikan), menjadi satu
  • Pendidik (konselor) dan peserta didik (klien) menjadi satu
  • Teori dan pratik (dalam pendidikan dan konseling), menjadi satu
  • Tujuan dan upaya pencapaiannya (dalam pendidikan dan konseling), menjadi satu
  • Masalah dan solusinya (dalam pendidikan dan konseling), menjadi satu
2. Garis Vertikal - Garis mendatar, menjadi satu
  • Dalam konseling arah KES/KES-T dan solusinya bersesuaian, menjadi satu
  • Lingkaran budaya-nilai-moral dan kemandirian klien, bersesuaian dan menjadi satu
3. Keempat unsur, menjadi satu
  • Dalam konseling, kaidah-kaidah pendidikan dan konseling, serta kemanusiaan yang utuh dan individu yang sedang berkembang, menjadi satu
  • Dalam konseling, unsur-unsur klien dan arah KES/KES-T nya serta konselor dan upaya pelayanannya,menjadi satu
4. Gambaran Logo Psikologi
  • Sejumlah kaidah psikologi digunakan sebagai “alat” dalam konseling
5. Logo Konseling (secara menyeluruh)

Pentingnya Kreativitas Dalam Konseling

Konseling merupakan proses ko-kreatif antara konselor dan konseli yang lahir dari keadaan frustasi atau ambigu serta adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah (Hecker & kottler, 2002). Melalui proses konseling, konselor akan membantu konseli untuk menelaah dan menguji world view konseli serta mengkonstruksi atau merekonstruksi makna suatu peristiwa dalam kehidupan konseli (Raskin, 1999). Keadaan dan aktivitas yang terjadi selama proses konseling menunjukkan pentingnya kreativitas dalam konseling. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Carson, Becker, Vance, & Forth (2003) kreativitas konselor dalam konseling memberikan banyak manfaat bagi keberhasilan konseling. Menurut Gladding (2008), kreativitas dalam konseling bermanfaat dalam meningkatkan efektivitas konseling dan berperan penting dalam memajukan profesi konseling.

Meskipun kreativitas merupakan hal yang esensial dalam proses konseling, namun proses kreatif tidak terjadi secara otomatis. Konselor perlu memfasilitasi terciptanya suasana yang aman dan mendukung sehingga konseli mampu secara kreatif mengkaji masalah, membangun perspektif alternatif terhadap masalah, serta menghasilkan dan mengevaluasi beragam pilihan solusi masalah. Menurut Gladding (2002, dalam Carson & Becker, 2004), kreativitas dalam konseling merupakan sebuah pengalaman yang menimbulkan pencerahan bagi konseli. Dalam konteks ini konselor berperan sebagai katalis yang membantu konseli membangkitkan kemampuan kreatifnya. Meskipun kreativitas merupakan faktor yang penting dalam keberhasilan konseling, masih banyak konselor yang tidak menyadari dan tidak terlatih dalam mengakses dan memberdayakan kreativitas dirinya dan konseli (Hecker & Kottler, 2002).
Terdapat tiga faktor yang bersinergi untuk mendorong berkembangnya kreativitas dalam konseling, yaitu faktor kepribadian konselor dan konseli, faktor proses konseling, dan faktor hasil konseling. Faktor kepribadian merujuk pada kapasitas konselor untuk bersikap terbuka dan kesediaan bermain dengan ide atau pendekatan baru, kerja keras, persistensi, dan keberanian konselor dalam mengambil resiko yang terukur (Gladding, 2002. Dalam Carson & Becker, 2004). Konseling juga berkaitan dengan upaya konselor mengembangkan kapasitas-kapasitas ini dalam diri konseli. Graham Wallas (dalam Gallagher, 1985) dalam penelitiannya mengidentifikasi empat tahap yang diperlukan dalam proses kreatif, yaitu (1) tahap persiapan yang mengacu pada kondisi kemampuan, bakat, minat, dan akumulasi pengalaman seseorang sebagai prasyarat proses kreatif, (2) inkubasi yaitu tahap dimana berbagai informasi, pengalaman, gagasan mengalami pengendapan dan pengeraman, (3) iluminasi yaitu tahap dimana seseorang mengalami semacam pencerahan, suatu kesadaran baru disebut dengan pengalaman “aha” dalam menemukan gagasan baru, (4) verifikasi yaitu tahap menguji gagasan kreatif. Proses kreatif dalam konseling juga mencakup penggunaan berbagai teknik kreatif yang memanfaatkan imajinasi, gambar, drama, musik, cerita, dan berbagai barang sehari-hari (Jacobs, 1992; Alamia & Hawkins, 2005; Schimmel,2006; Gladding, 2008; Skudrzyk, dkk, 2009). Sedangkan faktor produk berkaitan dengan hasil akhir konseling yang dapat berbeda antara beragam konseli tergantung pada masalah dan sumber daya yang tersedia.
Kreativitas dalam konseling berhubungan erat dengan proses membantu klien untuk mengalami (experiencing) suasana tertentu yang bersifat terapetik. Menurut Carpenter (2002, dalam Carson & Becker, 2004) keadaan mengalami ini memiliki beberapa manfaat karena:
  • Manusia belajar sebagian besar melalui proses mengamati dan mengalami. Manusia mengingat dan belajar lebih banyak melalui apa yang mereka lihat dan alami, bukan pada apa yang mereka dengar.
  • Manusia dapat lebih dekat dengan perasaan mereka sendiri melalui pengalaman, bukan percakapan.
  • Keadaan mengalami membuat konseli lebih sulit menggunakan mekanisme pertahanan diri dalam melawan perubahan yang diperlukan.
  • Keadaan mengalami dapat membantu konseli untuk cepat masuk kedalam situasi terapetik.